Karena sekali cinta, aku tetap cinta……
"waktu bergulir lambat
merantai langkah perjalanan kita
berjuta cerita terukir dalam
menjadi sebuah dilema
mengertikah engkau
perasaanku tak terhapuskan
malam menangis
tetes embun membasahi mata hatiku
mencoba bertahan di atas puing-puing
cinta yang tlah rapuh
apa yang ku genggam
tak mudah untuk aku lepaskan
reff:
aku terlanjur cinta kepadamu
dan tlah kuberikan seluruh hatiku
tapi mengapa baru kini kau pertanyakan cintaku
aku pun tak mengerti yang terjadi
apa salah dan kurang ku padamu
kini terlambat sudah untuk dipersalahkan
karna sekali cinta, aku tetap cinta
mencoba bertahan di atas puing-puing
cinta yang tlah rapuh
apa yang ku genggam
tak mudah untuk aku lepaskan"
Ini mungkin sebagian dari apa yang aku rasakan saat ini. Entah itu dianggapnya suatu kebohongan, kepalsuan, atau apalah baginya. Aku hanya menyadari sesuatu telah terjadi padaku. Aku tidak begitu mengerti apa itu. Aku hanya merasa terpojok untuk mengatakan- apa yang terjadi padaku ini-
Aku hanya merasa tersentak ketika sayup-sayup kudengar lagu terlanjur cinta itu. Apakah aku benar-benar jatuh cinta padamu, monsterku tolong beri aku jawaban yang pasti. Aku terlalu bingung untuk mendeskripsikannya. Otakku terlalu lemah untuk menganalisa yang terjadi pada diriku.
Oh.,monsterku….aku mohon. Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi padamu aku tidak akan marah. Aku sudah bilang berkali-kali kalau aku tidak akan menyalahkanmu akan keadaan ini. Aku akan tetap menerimamu dan mungkin dengan segala kebohonganmu. Aku tidak akan marah. Aku menangis karena aku benar-benar merasakan sesuatu yang sangat berharga untukku. Aku menerimamu apa adanya. Karena sekali cinta aku tetap cinta…….
Aku berkata jujur dan tulus…..
Saat ini aku berkata jujur dan tulus…aku memang sulit menyuarakannya.
Aku telah mengetahui semuanya…
Tanpa dikatakannya pun sebenarnya aku telah mengetahui semuanya..
Tapi aku hanya diam, diam, dan diam…
Aku tahu semua yang terjadi di balik kesakitannya…
Aku tidak menuntut apa-apa darinya…
Aku memang tidak punya apa-apa…
Aku hanya memiliki perasaan yang mungkin bisa aku berikan padanya…
Perasaanku tulus Tuhan..dan jujur tanpa dibuat-buat..
Aku hanya ingin mengobatinya dari kegusarannya selama ini…
Aku ingin menghilangkan kesakitan yang selama ini dirasakannya…
Yang selalu menyiksa dirinya, membuat dia menderita, terjatuh..
-----
hari jumat
sepuluh kali panggilan tapi tidak terjawab. Sesudah itu terangkat. Yup!
Menghabiskan waktu bersama…. Aku bertanya kenapa harus ada sepuluh panggilan tak terjawab? Namun ku urungkan niatku itu. Aku rasa aku telah mengetahuinya. Makan bersama, menikmati dinginnya eskrim, sambil berjalan bagai orang dungu di tengah keramaian.
-----
hari sabtu
hanya dua jam. Saling bercerita. Masih menganggap aku berbohong. Aku tidak apa-apa. Hanya menangis sedikit. Aku tidak tahu mengapa aku mengeluarkan air mata itu. Tapi yang jelas air mata itu tulus. Menggambarkan hatiku yang tak tahu harus menjawab apa. Aku hanya sayup-sayup mendengar kalimat “kenapa kamu baik sekali?” Haruskah ku jawab pertanyaan itu? Tidak perlu dijawab, semua yang aku lakukan itu adalah jawabannya. Berjanji akan pergi bersama dan bersenang-senang.
-----
hari minggu
Rutinitas yang sama. “Ayo jalan ma aku?!” Itu kata dari Alfon. “Ayo beli Lolypopnya, kamu suka rasa apa?” Kata dari Sungging. “Eh jalan-jalan yuk!!” Kata dari Elmo. Aku tidak berkutik. Aku tidak berminat dengan mereka semua. Maaf, aku sedang menunggu seseorang dan itu teramat penting bagiku. Aku menunggu penyelamatku datang.
Hari ini juga seorang teman bercerita. Kemarin hari jumat aku bertemu. Bertemu? Humm.. Aku sudah mengira-ira. Apakah itu jawaban dari sepuluh panggilan yang tak terjawab jumat sore itu?
Aku tahu aku sakit. Aku merasa ditusuk tapi tusukan pelan yang menyakitkan. Aku tak ingin merasakannya. Aku tidak bisa meninggalkannya. Aku ingin mendampinginya. Sempat bertanya padaku. Maukah aku ikut dengannya? Aku menjawab iya!! Seberapa keras dia menyakiti aku, itu tidak akan menggoyahkan aku. Tolong lihat diriku! Aku bersungguh-sungguh. Aku hanya bisa mencoretkan tulisan ini saja. Aku juga tidak berharap dia membacanya. Tapi merasakannya…. Just feel it.
katakanlah padaku! aku mohon lepaskan topeng itu! aku tidak akan marah, benci, atau bahkan membunuhmu! tidak..tidak akan pernah. aku selalu berkata padanya bahwa aku menerimanya apa adanya. aku hanya ingin dia tahu aku ingin sekali menyembuhkannya, mendampinginya, dan menjauhkannya dari sesuatu yang sangat mengganggunya. aku katakan sekali lagi aku tidak akan menghujammu dengan cecaan pertanyaan. percayalah... aku hanya ingin menunjukkan bahwa mungkin aku tidak memiliki apa-apa yang bisa memuaskan seluruh napsu dan egonya. aku hanya punya perasaan ini. rasa yang benar-benar sudah melekat erat di dalam hatiku. entah karena apa itu tapi aku sangat yakin mengatakannya. aku tidak akan marah sekalipun ia menyakitiku dengan amat sangat.
Mungkin itulah yang menyuarakan “kenapa kamu baik sekali?” di otaknya. Seharusnya tak perlu kau tanyakan itu.