" muka itu topeng...hidung itu palsu..telinga itu imitasi...mulut itu hanya sebagian dari kebusukan barang palsu... "
kata yang terlontar dari temanku. selalu membuat aku selalu memikirkannya. tapi apakah semua itu hanya bentuk kepalsuan belaka? hanya alibi busuk dari orang yang ku anggap penyelamatku. aku berpikir dan terus berpikir. tak ada satupun jawaban yang bisa tertangkap oleh daya otakku. kenapa semua itu harus imitasi? harus palsu? dan haruskah wajah itu memakai topeng?
kata-kata yang keluar dari mulut sang penyelamat itu membuat aku melayang. entah kemana aku akan menyadari aku tidak berpijak pada kakiku sendiri. jauh...jauh....hingga aku tak menyadari bahwa dia sudah membawaku ke dunianya dan aku sama sekali tidak tau bagaimana mencari jalan untuk pulang. aku terjebak? aku pikir tidak. aku sangat menikmatinya.
namun ketika aku mulai terhempas, aku sadar aku tidak bisa bangki lagi. dimanakah penyelamatku itu? dialah yang menghempaskan aku dengan segala kepalsuan yang melekat pada dirinya. apakah ini menyakitkan? aku bahkan tak mengerti apa itu sakit dan bahagia. jangan mempertanyakan itu.
dia berteriak aku hanyalah rupa kebohongan bagi dirinya! baginya aku adalah makhluk kepalsuan...tak ada yang asli dariku baginya. sampah mungkin..ataukah hanya seonggok tipu daya? aku merintih....kesakitan.,terlalu sakit malah. terlalu busukkah diriku baginya? sampai-sampai ia tak mau memandangku? dam menganggap semua yang keluar dari otakku hanyalah kebohongan. yang tak kupahami sampai saat ini dan mungkin baru aku sadari, dia lah rupa munafik yang sebenarnya!!! rupa yang mampu menghempaskan aku hingga terjerembab tak berdaya di bawah topeng rupanya yang suci.
kenapa?
kenapa?
dan kenapa??
tanya yang mungkin tak terjawab olehku. mungkin tak kan pernah bisa. orang munafik mengatai orang munafik. maling teriak maling. ahhh..itu hanya sampah!!! munafik terbelenggu di antara kemunafikan. meradang..
owh penyelematku...kenapa tak kau lepaskan saja topengmu itu? apakah kau tak kehabisan tenaga? tersedot oleh topeng jalang itu?!!! berhentila terkungkung dari duniamu yang penuh dengan kemunafikan yang fana. kau berteriak munafik padaku, lalu sebutan apa yang harus aku lontarkan padaaamu?? ataukah mungkin kau tercipta dengan nama munafik di nama belakangmu?
kau pikir aku akan marah jika kau memberi tahu aku darimana kau mendapat topeng itu? di balik rupa munafikmu yang keji meneriakkan kata munafik kepadaku, aku hanya bisa merintih. namun aku pun tak sanggup lepas dari jerat penyelamatku ini..begitu banyak hal yang berharga. lepskan topeng itu!!! aku mohon!! menjauhlah dari rupa-rupa munafik itu...!!! demi aku yang mungkin hanya bisa berharap menatap penyelamat kembali tersenyum padaku.... tanpa caci maki busuk itu..
...untuk seseorang yang mungkin mengalami kesakitan luar biasa di luar sana.sakit jiwa katanya padaku..
kata yang terlontar dari temanku. selalu membuat aku selalu memikirkannya. tapi apakah semua itu hanya bentuk kepalsuan belaka? hanya alibi busuk dari orang yang ku anggap penyelamatku. aku berpikir dan terus berpikir. tak ada satupun jawaban yang bisa tertangkap oleh daya otakku. kenapa semua itu harus imitasi? harus palsu? dan haruskah wajah itu memakai topeng?
kata-kata yang keluar dari mulut sang penyelamat itu membuat aku melayang. entah kemana aku akan menyadari aku tidak berpijak pada kakiku sendiri. jauh...jauh....hingga aku tak menyadari bahwa dia sudah membawaku ke dunianya dan aku sama sekali tidak tau bagaimana mencari jalan untuk pulang. aku terjebak? aku pikir tidak. aku sangat menikmatinya.
namun ketika aku mulai terhempas, aku sadar aku tidak bisa bangki lagi. dimanakah penyelamatku itu? dialah yang menghempaskan aku dengan segala kepalsuan yang melekat pada dirinya. apakah ini menyakitkan? aku bahkan tak mengerti apa itu sakit dan bahagia. jangan mempertanyakan itu.
dia berteriak aku hanyalah rupa kebohongan bagi dirinya! baginya aku adalah makhluk kepalsuan...tak ada yang asli dariku baginya. sampah mungkin..ataukah hanya seonggok tipu daya? aku merintih....kesakitan.,terlalu sakit malah. terlalu busukkah diriku baginya? sampai-sampai ia tak mau memandangku? dam menganggap semua yang keluar dari otakku hanyalah kebohongan. yang tak kupahami sampai saat ini dan mungkin baru aku sadari, dia lah rupa munafik yang sebenarnya!!! rupa yang mampu menghempaskan aku hingga terjerembab tak berdaya di bawah topeng rupanya yang suci.
kenapa?
kenapa?
dan kenapa??
tanya yang mungkin tak terjawab olehku. mungkin tak kan pernah bisa. orang munafik mengatai orang munafik. maling teriak maling. ahhh..itu hanya sampah!!! munafik terbelenggu di antara kemunafikan. meradang..
owh penyelematku...kenapa tak kau lepaskan saja topengmu itu? apakah kau tak kehabisan tenaga? tersedot oleh topeng jalang itu?!!! berhentila terkungkung dari duniamu yang penuh dengan kemunafikan yang fana. kau berteriak munafik padaku, lalu sebutan apa yang harus aku lontarkan padaaamu?? ataukah mungkin kau tercipta dengan nama munafik di nama belakangmu?
kau pikir aku akan marah jika kau memberi tahu aku darimana kau mendapat topeng itu? di balik rupa munafikmu yang keji meneriakkan kata munafik kepadaku, aku hanya bisa merintih. namun aku pun tak sanggup lepas dari jerat penyelamatku ini..begitu banyak hal yang berharga. lepskan topeng itu!!! aku mohon!! menjauhlah dari rupa-rupa munafik itu...!!! demi aku yang mungkin hanya bisa berharap menatap penyelamat kembali tersenyum padaku.... tanpa caci maki busuk itu..
...untuk seseorang yang mungkin mengalami kesakitan luar biasa di luar sana.sakit jiwa katanya padaku..
2 comments:
munafik?
aku merasakan betapa meluap2nya dirimu untuk mengungkap.
tapi tolong
sekali lagi tolong..
kau mengungkap sebuah cerita untuk dibaca orang lain.
bukan hanya dirimu saja yang membacanya..
supaya orang tahu maksud
tau apa yang terjadi di belakang ceritamu itu..
memang dengan bahasa yang serba menganalogikan sesuatu,
pemilihan kata itu penting...
aku tak tahu banyak soal menulis.membaca aja aku tidak terlalu suka.
itu komentar penulisan saja jup...maap kalo ada salah2 kata..
untuk komentar isinya,
aku akan coba kaitkan dengan rectoverso karya dee itu..
bukankah seharusnya si munafik itu adalah cerminanmu sendiri?
jika memang dia "sang penyelamatmu" itu adalah munafik, bukankah kau juga melihat dirimu munafik?
oh..aku aku tak tahu pasti jup...
maaf...
aku tak bisa banyak berkata lagi..
ia jan.,,,
memank dsini aku menjelaskan penyelamatku itu munafik tapi aku juga bersikap munafik karena aku pun tetap berusaha baik dan menrima semua keadaannya. tapi aku juga mengeluh.,.,dibaliknya, tentu saja
disitulah aku menagatakan munafik terbelenggu diantara kemunafikan.
makanya ku masi bingung pemilihan katanya seperti apa?
ada kah suggest untukku?
Post a Comment